Kamis, 07 Juli 2022

Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM yang baru)

Pada tanggal 10 november 1968,
Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki 
Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai pusat bangunan kesenian Jakarta 
yang berharap akan bisa tetap berkembang menjadi pusat budaya nasional.
yang berlokasi di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.
Dibangun di lahan seluas 9 Hektar,
dikawasan ini ada institut Kesenian Jakarta,Planetarium,
Bangunan Galeri Cipta,Graha bakti Budaya,
Grand teater,teater kecil,teater halaman.
Bangunan ini diciptakan untuk memamerkan karya seni
yang berasal dari seniman Indonesia.
Karya seni yang dipamekan di gedung-gedung tersebut
di antaranya Lukisan,Patung,Seni kerajinan tangan,
Seni pertunjukan teater,
Seni pertunjukan musik,Seni tari,dan
Pertunjukan wayang kulit.
 Tampak samping kiri dan Tampak samping kanan Gedung Panjang 
Bagian Dalam gedung dan Galeri seni 
Galeri Annex 
Tampak muka Tempat parkir kendaraan 

Pameran bersifat temporer akan menampilkan
karya dengan tema berubah-berubah
dalam jangka waktu tertentu.
Setelah direvitalisasi selama kurang lebih tiga tahun,

Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM)
Dari tujuh bangunan yang direvitalisasi,
ada galeri seni,planetarium,pusat pelatihan seni,
museum,teater,perpustakaan,wisma seni,
Akhirnya dibuka mulai 3 Juni 2022 yang lalu.
pembukaan ini masih secara bertahap 
belum seluruhnya bisa diakses.
Dua area yang sudah dibuka untuk umum
saat ini adalah Galeri Seni dan Galeri Annex,
yang berada di Gedung Panjang.
Bangunan - bangunan yang masih dalam pengerjaan
Kampus Institute Kesenian Jakarta.

Walau pun belum keseluruhan di buka untuk umum
Gedung panjang terlihat Keren πŸ™‚ konstruksinya kokoh 
Saat remaja ,saat ngaterin anak2 les teater,
atau kesini hanya untuk nonton dan lihat pameran.
Kini kawasan TIM banyak berubah dan kini terlihat lebih tertata dan rapiπŸ™‚

Selasa, 05 Juli 2022

Gedung Filateli Jakarta


Gedung Filateli Jakarta 
Gedung ini salah satu Cagar budaya nasional yang berada 
di Jalan pos No 2 Jakarta pusat,
Bangunan peninggalan Belanda ini,sampai sekarang 
masih terlihat megah dan indah.
Tampak muka dan bagian luar gedung.
Gedung Filateli dahulunya merupakan kantor pos pertama 
yang didirikan oleh Pemerintahan Hindia Belanda  
Gedung ini dulunya bernama Post Telefon en Telegraf 
yang difungsikan sebagai kantor pos.
Gedung ini pada tahun 1912 dipugar ulang 
oleh arsitek Belanda yakni JF von Hoytema 
dengan gaya arsitektur Art deco.
Kemudian memasuki era kemerdekaan gedung ini menjadi
milik Perusahaan Negara Pos 1965 
pada tahun 1995 berganti nama menjadi PT Pos Indonesia.
difungsikan untuk melayani pos,telepon.dan telegram. 
Sebelumnya gedung ini juga mengunakan icon warna orange 
yang berarti dinamis 
Barulah setelah gedung Pos ibu kota berdiri,
Gedung ini difungsikan sebagai pelayanan filateli.
dan sempat menjadi pusat aktivitas filateli.
Ketika memasuki bangunan utama dari Gedung Filateli, 
tampak ruangan besar menyerupai aula,
dan bisa sekalian lihat-liat πŸ™‚
Saat ini Gedung filateli dikelola berdasarkan kolaborasi 
PT Pos Indonesia dengan pihak swasta PT Ruang Kreatif Pos 
yang kemudian membentuk Pos Bloc Jakarta.
Pos Bloc akan memiliki ruang kebudayaan untuk pameran, 
pertunjukan musik,komunitas kreatif,
pemberdayaan usaha UMKM dan toko-toko 
bagi penjual produk dan makanan lokal.